Rabu, 14 Januari 2009

surat untuk kekasihku








malam tadi..
kulewati menit demi menit bersamamu,
kau bilang kau lelah, penat tubuhmu,
luluh lantak kau bilang tubuhmu hari ini
dan emosimu terbakar
terkuras, karena lelah diraga..

tapi bukan itu pikirku..
ku merasa ada yang lain..

kau tertawa bersamaku..
desah nafasmu ucapkan apa yang kau simpan
bukankah tiap gerak anggota tubuh mencerminkan apa yang
ada dalam pikiran dan apa yang disembunyikan?

kau bilang kau lelah..harimu penat..dan ingin marah

tapi bukan itu pikirku
ku merasa ada yang lain..

kau merasa sepi..sendiri dan sedih
karena bukan aku yang hadir tuk kau cinta
bukan aku yang kau pilih tuk kau cinta
bukan aku yang kau inginkan tuk temani langkahmu

dan tiba-tiba air mata itu menganak sungai
selaksa perih menusuk hatiku
pun sama kau menangis
karena sakit mengakui bukan aku yang kau impikan

aku menangis..
ingin hatiku merengkuh engkau tetap ada dalam pelukku
tanganku ingin meraih tuk tetap disisiku
tuk buat kau tetap disini
tapi hatimu...
walau seribu tangan membantuku tuk meraihmu
memaksamu tuk tetap disini dengan cintaku yang mungkin
tak sempurna..
tapi tangan siapakah yang mampu tuk menahan hatimu
tuk memaksa hatimu
tuk tetap mencintai aku, memiliki aku,
meniti hari bersamaku..?

tidak..
tak seorangpun bisa memaksamu tuk tetap tinggal disini
walau cinta yang kumiliki mungkin kuanggap yang paling sempurna
tapi tidak..

kau bebas..
meraih cinta yang kau ingin..

dan aku...
cintaku lagi tiada berpunya..

kelu dan diam kita
gapai langkah bersamamu kini kandas
haru biru malam tadi
dan aku masih disini

karena cinta memang tidak berpunya
ia melanglang..
sendiri..
menangis..
dan tersakiti..

bila esok datang
ingatlah aku dalam kenangan tadi malam

Tidak ada komentar: